MINI LOKAKARYA LINTAS SEKTORAL PUSKESMAS MADURAN
Lokakarya Mini Lintas Sektoral merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas. Dalam rangka penguatan program kerja dan sebagai bentuk upaya penggalangan serta pemantauan kegiatan sesuai dengan perencanaan puskesmas di wilayah kerja Kecamatan Maduran melaksanakan kegiatan Mini Lokakarya Lintas Sektoral melalui kerjasama tim baik lintas program maupun lintas sektor.
Pelaksanaan Lokakarya Mini Lintas sektor Puskesmas Maduran yang di laksanakan di Pendopo Kecamatan Maduran adalah salah satu ruang membangun komitmen, menyatukan misi di tingkat pemangku kepentingan, meningkatkan kerja sama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas itu sendiri Adapun agenda dari acara mini lokakarya lintas sektoral yaitu :
1. Pembukaan
2. Pengarahan sekaligus pembukaan mini lokakarya lintas sektoral wilayah kerja Puskesmas Maduran oleh Bapak Camat Teguh Bagio, S.STP.MM
3. Pemaparan Oleh Kepala Puskesmas Maduran dr.Ema Vika Pratiwi
4. Diskusi
5. Penutup
SEHAT JIWA DAN RAGA BERSAMA POSYANDU JIWA PUSKESMAS MADURAN
Gangguan jiwa merupakan penyakit tidak menular yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat, baik didunia maupun di Indonesia. Gangguan jiwa
dapat terjadi tanpa mengenal usia, karena tingkat stres yang berlebihan akibat
dari sesuatu yang mengganggu fisik dan psikis. Masyarakat seringkali memiliki
persepsi negatif terhadap gangguan jiwa, mereka dianggap sebagai orang yang
tidak waras, sinting dan ungkapan kasar lainnya.
Seiring berkembangnya dan meluasnya cakupan pengelolaan
kesehatan bagi masyarakat pedesaan yang didalamnya juga mencakup pasien
gangguan jiwa atau binwa (binaan jiwa). Pengobatan kini juga disamaratakan
yaitu fisik dan psikis.
Dimana
fasilitas kesehatan terdekat bagi pasien gangguan jiwa salah satunya adalah
Posyandu Jiwa. Kegiatan di posyandu jiwa tidak hanya difokuskan pada proses
penyembuhan, peningkatan keterampilan, dan kemampuan orang yang mengalami
gangguan jiwa saja tetapi juga pada dukungan keluarga dalam memandirikan orang
yang mengalami gangguan jiwa. Di posyandu jiwa kelompok keluarga akan mendapat
berbagai pengalaman dan pengetahuan antar anggota sebagai bahan untuk
meningkatkan kemampuan keluarganya yang mempunyai masalah gangguan jiwa.
Posyandu
jiwa ada di setiap puskesmas se-Kabupaten Lamongan. Salah satunya di Puskesmas
Maduran yang diadakan setiap bulan di hari Kamis secara rutin
yang ditujukan kepada pasien binwa. Seperti diajak senam bersama,
pemeriksaan, konseling & support system dari lingkungan, keluarga, petugas
puskesmas dan kader desa.
Selain
itu, juga memberikan ketrampilan dan melakukan kegiatan dukungan kepada
keluarga pasien hingga mengajak berkegiatan produktif yang menghasilkan nilai
ekonomi.
Posyandu
jiwa dampaknya sangat dirasakan masyarakat. Menyembuhkan pasien gangguan jiwa
sehingga bisa beraktivitas normal dan kembali produktif. Binwa menjadi tanggung
jawab penuh pemerintah dalam penanganan hingga penyembuhannya, maka kesehatan
menjadi program prioritas kami.
DETEKSI DINI KANKNER SERVIKS MELALUI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS MADURAN
Bagi perempuan kanker
serviks sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian terutama jika terlambat
mendapatkan penanganan. Mortalitas, atau angka kematiannya sendiri
mencapai 50%. Banyak perempuan yang akhirnya meninggal akrena tidak menyadari
bahwa dirinya memiliki kanker serviks, karena pada tahap awal tidak mengalami
gelaja apapun. Begitu bergejala, maka kondisinya sudah berat dan sulit untuk di
tolong.
Semua perempuan yang pernah
melakukan ‘kontak seksual’ dalam hidupnya. Kontak seksual tidak hanya berupa
hubungan seksual antara pria dan perempuan. Benda apa pun yang masuk ke dalam
organ kelamin perempuan hingga menyentuh area serviks, juga termasuk kontak
seksual. Mereka yang melakukan kontak seksual di usia muda, di bawah usia 21
tahun, lebih rentan terkena kanker 2 kali lebih besar dibandingkan dengan
kelompok usia di atas 21. Di bawah 16 tahun bahkan lebih rentan 3-6 kali lipat.
Faktor risiko lain adalah daya tahan tubuh.
Kanker serviks berkembang di
leher rahim wanita (pintu masuk rahim dari vagina). Hampir semua kasus kanker
serviks (lebih dari 95%) disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) risiko
tinggi.
Oleh karena itu, penting
bagi para wanita untuk mengetahui cara mendeteksi dan mencegah kanker ini sejak
dini dengan melakukan pap smear sebagai langkah deteksi dini kanker
serviks. Pap
smear adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker
serviks pada perempuan. Pemeriksaan pap smear dapat mendeteksi adanya sel-sel
asing (sel prakanker) pada leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi
kanker.
Cara pemeriksaan pap smear adalah mengambil
sampel sel di leher rahim yang akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui
keberadaan sel kanker atau prakanker.
Selain mendeteksi kanker, pap smear juga
digunakan untuk mengetahui peradangan atau infeksi pada organ serviks.
Pap smear merupakan pemeriksaan yang penting
untuk dilakukan oleh perempuan, terlebih apabila sudah aktif melakukan
aktivitas seksual. Oleh karena itu, prosedur pemeriksaan ini dianjurkan
dilakukan secara rutin oleh perempuan setelah mencapai usia 21 tahun ke atas
dan sudah menikah, setidaknya 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali bagi usia
30-65 tahun.
Pada hari Selasa, 23 Mei 2023 telah dilaksanakan kegiatan pemeriksaan pap smear di Puskesmas Maduran dengan tema “ Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan PAP SMEAR Gratis” yang di selenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Lamongan yang bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia Wilayah Maduran dan TP PKK Kecamatan Maduran. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang tepat kepada para masyarakat khususnya perempuan di Wilyaha Kecamatan Maduran.